Permasalahan umum di rumah kita adalah hadirnya hewan-hewan pengganggu semacam serangga (nyamuk, kecoak, lebah), laba-laba, reptil (cicak, kadal, biawak, ular), dan mamalia (tikus, celurut). Pasti memfrustrasikan, ya, Sohib Solutif? Apalagi selain ada yang berbahaya, binatang-binatang itu juga meninggalkan tinja dan kencing di rumah kita.
Itu, kan, najis yang membuat ibadah kita berkurang nilainya. Mau membersihkan rumah setiap hari pun akan melelahkan. Iya kalau rumahnya tipe sangat sederhana. Kalau tipe 45 ke atas?
Mungkin, ini makna mengapa Rasulullah menganjurkan kita membunuh cicak (Allahu 'alam) dalam beberapa hadis sahih. Salah satunya, Abu Hurairah berkata bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ قَتَلَ وَزَغًا فِى أَوَّلِ ضَرْبَةٍ كُتِبَتْ لَهُ مِائَةُ حَسَنَةٍ وَفِى الثَّانِيَةِ دُونَ ذَلِكَ وَفِى الثَّالِثَةِ دُونَ ذَلِكَ
“Barang siapa yang membunuh cicak sekali pukul, maka dituliskan baginya pahala seratus kebaikan. Dan barang siapa memukulnya lagi, maka baginya pahala yang kurang dari pahala pertama. Dan barang siapa memukulnya lagi, maka baginya pahala lebih kurang dari yang kedua.” (HR. Muslim, no. 2240)
Bagi Anda yang tidak tegaan, tentu harus mencari alternatif lain kalau mau rumah bersih tanpa kotoran binatang liar. Yaitu mengusir mereka. Tetapi, bagaimana caranya?
Sebelumnya, kita harus tahu apa yang membuat hewan-hewan itu datang ke rumah kita. Tidak terlalu sulit, kok, menebaknya. Ya, benar! Makanan dan tempat tinggal!
Jadi, selain rajin beres-beres rumah, kita bisa merumuskan dua solusi dari sini.
(1) Jangan Fasilitasi Mereka
Hilangkanlah apa-apa yang berpotensi menjadi makanan mereka. Pastikan di rumah, terutama gudang dan tempat cuci piring, tidak ada sisa makanan. Bereskan juga cucian piring tanpa menunda-nundanya. Kalaupun masih ada sisa makanan, pastikan dalam keadaan tertutup plastik atau kotak. Lalu buang ke tempat sampah langsung.Bagaimana kalau makanannya masih akan kita makan? Simpanlah baik-baik di tempat yang hewan-hewan itu tidak mampu menjangkaunya. Misalnya di lemari, kulkas, atau kotak yang tersegel rapat.
Selain itu, pastikan tidak ada barang-barang menumpuk di sudut-sudut gelap. Tempat ini biasa dimanfaatkan tikus, cicak, dan kecoak, untuk bersembunyi dengan nyamannya. Bahkan tidur di sana.
Masukkan semua barang di gudang ke dalam plastik atau kontainer yang tertutup rapat. Sapu dan pel lantainya minimal dua hari sekali. Bila ada kelambu, goyang-goyangkan untuk membuat nyamuk-nyamuk di sana terbang. Atau semprotlah sekalian dengan obat nyamuk.
Ingat, nyamuk adalah makanan utama cicak. Rumah Anda banyak nyamuk dan lalat, sudah dipastikan banyak cicak pula.
Untuk semut, penanganannya relatif lebih mudah. Cukup pastikan jangan ada ceceran makanan atau bangkai di lantai, mereka sudah pasti tidak akan datang. Atau, bisa juga menggunakan metode-metode lain untuk mengusirnya.
(2) Tata Rumah dengan Baik
Selain menjaga agar rumah tidak menjadi ruang makan atau kamar tidur bagi hewan-hewan pengganggu, jika memungkinkan, tata juga rumah Anda. Idealnya, ini dilakukan pada tahap-tahap awal pembangunan. Tetapi, ketika rumah sudah jadi dan ditempati pun sebenarnya bisa saja perombakan dilakukan pelan-pelan.Mulailah dari sistem saluran pembuangan airnya. Pastikan tidak ada yang terbuka. Tutuplah dengan box culvert atau penutup yang pas. Jangankan tikus yang memang tubuhnya lentur dan lincah, lubang di kamar mandi penulis saja pernah dipakai sebagai jalur keluar-masuk biawak seukuran kucing dewasa!
Penyimpanan sampah juga jangan sampai terbuka, karena akan mengundang tikus dan kecoak. Tutup rapat! Masukkan sampah-sampah basah ke dalam plastik, ikat erat-erat, lalu lempar ke kontainer sampah di halaman depan rumah.
Potensi problem lain adalah soal tanaman. Memang menyenangkan kalau kita memiliki halaman yang hijau dan asri. Sayangnya, rumah yang banyak tanamannya, terutama tanaman hias, cenderung banyak pula dihuni nyamuk. Sekali lagi, nyamuk adalah makanan utama cicak, laba-laba, katak, tokek, dan lain-lain.
Maka jika Anda memang suka dengan tanaman dan pohon, pastikan untuk terus mengamatinya. Sirami dengan rutin agar “penghuninya” selalu terusik dan tidak betah tinggal di sana.
Demikianlah, Sohib Solutif, sedikit saran untuk meminimalkan kehadiran binatang-binatang pengganggu. Apakah cara-cara ini dapat berhasil? Insyaallah, kalau memang diterapkan secara rutin.
Pernahkah Anda melihat tikus, cicak, bahkan semut, di kamar hotel berbintang? Tidak, kan? Nah, kalau hotel saja bisa, seharusnya bukan mustahil rumah kita juga bisa bebas dari hewan-hewan pengganggu.
- Penulis: Ummu Shaumakira