Bukan sembarang buah. Inilah salah satu dari sedikit buah yang diabadikan dalam kitab suci Alquran. Buah tin atau buah ara. Dalam surah ke-95, Allah Subhanahu wa Ta'ala bersumpah demi buah tin dan buah zaitun. Secara garis besar, surat At-Tin menceritakan tentang teguran keras terhadap manusia sebagai makhluk paling istimewa. Bila manusia tidak berhati-hati, dia bisa dikembalikan ke tempat yang paling rendah.
Meskipun dalam sebuah riwayat disebut-sebut diturunkan dari surga, tetapi dalam kehidupan sebenarnya, buah tin dan pohon tin (Ficus carica) memang ada, Sohib Solutif. Habitatnya di Asia Barat, mulai dari Balkan hingga Afganistan.
Biasanya, buah ara dijual bebas di Arab Saudi untuk oleh-oleh ibadah haji dan umroh. Sekarang, buah ini sudah mulai banyak dibudidayakan di Australia, Cile, Argentina, Amerika Serikat, dan tak ketinggalan pula Indonesia.
Anatomi Pohon dan Buah Tin
Pohon ara (bahasa Inggrisnya fig) tergolong kerabat beringin. Pohonnya besar, batangnya lunak berwarna abu-abu, bisa tumbuh menjulang sampai 10 meter.Daunnya cukup lebar dan berlekuk-lekuk. Saking lebarnya, dalam Alkitab Perjanjian Lama milik orang Nasrani, daun ini dimanfaatkan Adam dan Hawa sebagai cawat untuk menutupi tubuh ketika untuk pertama kalinya aurat mereka terlihat.
Buah yang unik ini rasanya nikmat, menyehatkan. Bukan hanya itu, daun ara pun dapat dijadikan minuman herbal laiknya dauh teh.
Kandungan Gizi Buah Tin
Menurut California Figs Advisory, sebagaimana dikutip THealth, kandungan nutrisi setiap 100 gram buah tin adalah:- Energi 250 kcal 1.040 kJ
- Karbohidrat 63,87 g
- Gula 47,92 g
- Serat 9,8 g
- Lemak 0,93 g
- Protein 3,30 g
- Thiamine (Vit. B1) 0,085 mg 7%
- Niacin (Vit. B3) 0,619 mg 4%
- Riboflavin (Vitamin B2) 0,082 mg 5%
- Pantothenic acid (B5) 0,434 mg 9%
- Vitamin B6 0,106 mg 8%
- Magnesium 68 mg 18%
- Folat (Vitamin B9) 9 μg 2%
- Vitamin C 1,2 mg 2%
- Zinc 0,55 mg 6%
- Kalsium 162 mg 16%
- Zat besi 2,03 mg 16%
- Fosfor 67 mg 10%
- Potassium 680 mg 14%
Manfaat Buah Tin bagi Kesehatan
1. Mengurangi risiko hipertensi dan jantung koroner. Buah tin mengandung senyawa mineral alami seperti magnesium, fosfor, omega 3, omega 6, dan fenol. Kandungan-kandungan mineral alami ini mampu menurunkan tekanan darah tinggi. Buah tin juga mengandung senyawa kalium tinggi yang cukup baik untuk menurunkan kadar natrium dalam tubuh.
2. Mengurangi kadar kolesterol. Buah ara terkenal sebagai jenis buah yang banyak mengandung serat larut (pektin) yang efektif menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh. Saat memasuki tubuh, pektin akan menyapu semua kolesterol dan membuangnya melalui sistem ekskresi (air kecil, air besar, atau keringat).
4. Tetap baik bagi penderita diabetes. Buah tin rasanya manis. Namun kandungan glukosa dan fruktosanya tidak akan membuat kadar gula Anda naik. Sebab, buah tin juga mengandung serat larut dan karbohidrat. Kedua kandungan inilah yang akan menghambat proses penyerapan gula berlebih pada bagian sistem pencernaan secara optimal. Namun bagaimanapun, penderita sebaiknya tidak mengonsumsi buah tin secara berlebihan.
5. Mencegah kanker. Salah satu penyebab munculnya sel kanker adalah radikal bebas. Inilah faktor perusak sel kulit yang bisa mengaktifkan pertumbuhan sel secara abnormal (sel kanker). Buah tin mengandung polifenol yang bertindak sebagai antioksidan, penangkal radikal bebas. Kandungan serat larutnya dipercaya juga cukup efektif mencegah kanker usus.
6. Menguatkan tulang. Osteoporosis bisa dicegah dengan rutin mengonsumsi buah tin. Buah surga ini mengandung senyawa kalsium yang tinggi, bahkan lebih tinggi dari susu. Ini tentu baik untuk Anda yang berusia 30 ke atas. Sedangkan bagi anak-anak, nutrisi ini akan membantu pertumbuhan tulang dan gigi.
7. Meninggikan tubuh. Dengan berbagai kandungan mineral alaminya, termasuk kalsium, fosfor, magnesium, mangan, dll., buah tin tentu berkontribusi positif dalam menambah tinggi badan Anda. Tentu saja, ini hanya berlaku jika Anda masih berada dalam masa pertumbuhan.
8. Menggemukan badan. Kerempeng? Mana keren? Untuk menambah berat badan Anda, konsumsilah buah tin bersamaan dengan susu sebelum tidur. Tidak perlu takut kegemukan, karena kandungan seratnya akan mencegah lemak menumpuk.
- Penulis: Ummu Shaumakira