Jadi, Anda sudah punya bisnis? Tetapi masih sering geleng-geleng kepala melihat catatan keuangannya? Bukannya untung, yang ada tiap bulan malah tekor? Jangan khawatir, Sohib Solutif. Tip hemat ini buat Anda! Sedangkan bagi Anda yang bisnisnya lancar-lancar saja dan sudah berjalan dengan baik, mohon abaikan artikel ini :)
Sudah merupakan rahasia umum bahwa untuk mempertahankan bisnis, kita perlu memperbesar pemasukan dan memperkecil pengeluaran. Bisnis-bisnis baru biasanya belum rutin mendapat profit. Maka langkah kedua rasanya lebih relevan: memperkecil pengeluaran. Anda bisa melakukannya, misalnya, dengan…
Mencari Tempat yang Murah, Kalau Bisa Gratis
Kecuali bila Anda berbisnis daring, lokasi memang vital. Di sanalah semua aktivitas usaha dilakukan. Jika tidak bijak, lokasi dapat pula menjadi biang kebocoran dana.Maka kalau modal Anda pas-pasan, maaf, sebaiknya singkirkan opsi membangun atau membeli gedung sendiri. Karena uang Anda akan habis di sana, dan balik modalnya pun semakin lama.
Kita selalu dapat memulai bisnis dari rumah sendiri. Tinggal diatur-atur sedikit dan disekat antara ruang pribadi dan ruang bisnis. Silakan baca tip bagaimana mengubah rumah agar terlihat lebih luas, barangkali bisa mendapat inspirasi.
Tidak perlu gengsi membuka usaha di rumah, Sohib Solutif. Atau, kalau memang gengsi dan pencitraan itu dianggap perlu, Anda bisa menyewa virtual office (kantor semu yang fungsinya sekadar formalitas).
Setelah modal balik, tetap jangan buru-buru membeli atau membangun gedung. Lebih baik Anda menyewa kantor siap pakai dulu. Biayanya lebih murah, tetapi konsumen atau klien akan melihat Anda seolah-olah telah memiliki kantor sendiri.
Bijaklah dalam Membeli Peralatan Kantor
Belilah dalam jumlah grosir agar lebih murah. Utamakan alat-alat kerja yang multifungsi. Misalnya, pemindai yang sekaligus mesin fotokopi dan printer. Jangan lupa, pilih peranti yang irit konsumsi listrik. Contohnya, laptop alih-alih komputer PC, AC hemat listrik, dan sebagainya.Namun bila Anda menyewa kantor jadi, Anda bahkan tak perlu repot-repot mengurus hal ini. Sebab, perabotan dan peralatan kantor sudah pasti tersedia gratis. Sehingga Anda bisa menghemat lebih jauh, tanpa mengorbankan citra profesional bisnis baru Anda.
Kurangi Pemakaian Listrik, Air, dan Pulsa
Tarif listrik akhir-akhir ini naik gila-gilaan. Tidak ada salahnya Anda membuat peraturan mematikan lampu dan AC bila ruangan selesai digunakan, dilarang mencuci kendaraan di kantor, pada jam pulang semua pegawai harus langsung pulang (kecuali mereka yang lembur), semua komputer dimatikan, tidak ada yang main gim dan internet, karena semua itu berarti pengeluaran listrik, air, dan mungkin pulsa ekstra.Anda perlu memberikan pengertian mengapa ada aturan ini, agar pegawai tidak menganggap Anda bos yang perfeksionis tetapi kikir. Dan jangan lupa memberi teladan. Meski Anda adalah bos yang lebih bebas melakukan apapun, pegawai itu seperti anak-anak, mereka cenderung mencontoh perilaku orang tuanya.
Ganti Gaji Karyawan dengan Kompensasi Lain
Gaji adalah “masalah” besar lainnya. Apalagi Upah Minimun Kota (UMK) selalu naik setiap tahun. Anda memang tidak harus mengikuti kesepakatan UMK. Hanya, karyawan biasanya sudah ada gambaran standar gaji untuk profesi mereka. Begitu gaji di tempat Anda jauh lebih rendah, siap-siap saja memergoki mereka diam-diam menaruh CV di perusahaan lain.Solusinya? Tetaplah menggaji sesuai kemampuan. Hanya gara-gara lapak sebelah menggaji karyawannya 5 juta, jangan Anda ikut menggaji 5 juta. Kalau modal Anda besar, silakan saja. Tetapi kalau tidak?
Dengan kesepakatan kedua belah pihak, Anda sebenarnya bisa mengombinasikan gaji dan kepemilikan saham. Ya, seperti saham di perusahaan berstatus Tbk, tetapi ini untuk skala lokal. Idenya, jika perusahaan untung besar, pemilik saham juga mendapat bagi hasil lebih.
Mereka akan berpikir, “Gajiku di sini memang sedikit, tapi aku punya saham sekian persen.” Selain mengurangi pengeluaran dari pos gaji, sistem saham juga akan menciptakan perasaan ikut memiliki dalam diri pegawai Anda.
Oke, Sohib Solutif, itulah kiat-kiat umum yang bisa diterapkan untuk mengurangi biaya operasional Anda. Seiring tumbuh kembang usaha, Anda pasti akan dapat ide-ide tambahan untuk melihat pos-pos mana lagi yang bisa dihemat.
Selamat berikhtiar menjemput rezeki. Semoga Allah meridai Anda dan bisnis Anda.
- Penulis: Karina